Andi Akbar Muzfa, Advokat Muda Sulsel yang Tegas Membela Rakyat Kecil
Jakarta - Di tengah hiruk-pikuk dunia hukum yang keras, nama Andi Akbar Muzfa, SH. hadir sebagai sosok pengacara muda yang tak hanya cakap secara profesional, tapi juga punya keberpihakan kuat pada masyarakat kecil. Lahir di Ujung Pandang, 30 April 1988, ia menempuh pendidikan hukum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan melanjutkan studi pascasarjana Administrasi Publik di STISIP Muhammadiyah Rappang.
Andi Akbar dikenal aktif membela klien-klien dari kalangan tidak mampu, bahkan tanpa meminta bayaran alias secara pro bono. Baginya, keadilan tidak boleh dibatasi oleh kemampuan ekonomi. "Saya percaya hukum harus berpihak pada yang lemah. Kalau bukan kita yang bantu, siapa lagi?" ujarnya dalam salah satu diskusi hukum di Makassar.
Perjalanan kariernya dimulai dari bawah. Ia sempat menjadi asisten lawyer di kantor hukum Bertua & Co Jakarta Timur, yang dikelola Bertua Hutapea, adik kandung Hotman Paris Hutapea. Selanjutnya, ia bekerja di firma Andi Bahtiar, SH & Partners di Makassar, yang dipimpin oleh mantan hakim Tipikor. Dari pengalaman itu, ia banyak belajar tentang disiplin dan etika peradilan.
Pada 2020, ia mendirikan kantor hukumnya sendiri, ABR & Partners di Makassar, di mana ia menjabat sebagai Managing Partner hingga saat ini. Ia juga pernah berpraktik di Fahmi Muzfa & Partners dan SFA Law Office.
Selain andal di pengadilan, Andi dikenal sebagai drafter hukum yang piawai. Ia banyak dipercaya untuk menyusun strategi hukum, membuat dokumen gugatan, pembelaan, hingga opini hukum dengan pendekatan taktis dan argumentasi kuat. Gaya penulisan hukumnya rapi dan sistematis, menjadikannya salah satu pengacara muda yang disegani dalam urusan dokumen hukum.
Tak hanya di dunia hukum, Andi juga terjun ke dunia usaha. Ia pernah mendirikan bisnis fashion seperti Republik Gaul Clothing dan Pasolle Store, serta saat ini mengelola industri kerajinan sandal LAOLISU di Pinrang.
Aktivismenya dimulai sejak kuliah. Ia aktif di berbagai organisasi seperti HMI, ISMAHI, SOMASI, dan pernah memimpin Gerakan Mahasiswa Pembaharu (GEMPA) dan Aliansi Mahasiswa Kritis Makassar (AMKM). Perannya meluas hingga ke komunitas lingkungan dan sosial, termasuk Gerakan Pemuda Peduli Lingkungan (GPPL) dan Solidaritas Pemuda Pemerhati Hukum (SPPH).
Andi juga dikenal luas di komunitas digital. Ia pernah menjabat Ketua Bidang Cyber Anony Asia Tenggara dan mendirikan The Green Hand, Celebes Blogger Community, Blogger Sidrap, hingga Komunitas Blogger Nusantara. Ia aktif menulis di berbagai blog pribadi yang membahas hukum, sosial, dan keislaman.
Bagi Andi Akbar, profesi advokat bukan hanya tentang perkara besar atau popularitas, melainkan keberanian untuk menyuarakan kebenaran. "Hanya yang berani melawan rasa takut yang mampu menghadirkan perubahan," tulisnya dalam bio salah satu blognya.
Penulis : Fitriani Umar